• SMAN 1 PINGGIR
  • Mewujudkan Peserta Didik yang Beriman, Bertaqwa, Cerdas, Kreatif, Berprestasi, dan Berbudaya Lingkungan

PENERAPAN PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BARISAN DERET ARITMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 PINGGIR

PENERAPAN PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)  UNTUK MENINGKATKAN HASIL     BELAJAR

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BARISAN DERET ARITMATIKA

PADA SISWA KELAS X SMAN 1 PINGGIR

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

 

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

OLEH:

 

 

FATMADEWI, S.Pd

NUPTK. 4242762665300023

 

 

 

 

 

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN BENGKALIS

 PROVINSI RIAU

TAHUN 2022

 

SURAT PERNYATAAN

 

 

Yang bertanda tangan di bawah ini:

 

Nama        :   FATMADEWI,S.Pd.

NUPTK      :   4242762665300023

Unit Kerja : SMAN 1 PINGGIR

Judul            : “PENERAPAN PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)  UNTUK MENINGKATKAN HASIL    BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 PINGGIR TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan PTK yang saya buat adalah benar-benar dari hasi pekerjaan saya sendiri, pendapat atau tulisan orang lain yang  terdapat dalam laporan ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

 

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

 

Pinggir,  Januari 2023

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                 Yang menyatakan,

 

                                                                                   

FATMADEWI,S.Pd.

NUPTK.4242762665300023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ABSTRAK

 

PENERAPAN PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD)  UNTUK MENINGKATKAN

HASIL        BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

 PADA SISWA KELAS X SMAN 1 PINGGIR

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

 

FATMADEWI , S.Pd

NUPTK.4242762665300023

 

 

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa, hal ini di tandai dengan 70% nilai siswa masih belum mencapai KKM. Penelitian ini ditujukan pada penggunaan model pembelajaran koperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada materi barisan dan deret aritmatika dan geometri Kelas X.8 SMA Negeri 1 Pinggir. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini berjumlah 32 orang siswa. Fokus penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Data hasil belajar diperoleh dari tes evaluasi hasil yang dilaksanakan pada akhir siklus. Soal tes evaluasi hasil belajar masing-masing dilengkapi dengan lima alternatif jawaban. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD) pada pembelajaran, motivasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran koperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD)  pada siklus I adalah 78,40 dengan ketuntasan klasikal 76,00 % , kemudian naik menjadi 84,00 dengan ketuntasan klasikal 88,00% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran koperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD)  dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.8 SMA negeri 1 Pinggir pada pembelajaran matematika materi barisan dan deret aritmatika dan geometri

 

Kata kunci: hasil belajar, STAD, barisan dan deret aritmatika

 

 

 

ABSTRACK

 

APPLICATION OF LEARNING

STUDENT TEAMMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES

IN LEARNING MATHEMATICS OF  SEQUNCE AND SERIES ARITMETICS  MATERIALS

IN CLASS X.8 STUDENTS OF SMAN 1 PINGGIR

ACADEMIC YEAR 2022/2023

 

FATMADEWI , S.Pd

NUPTK.4242762665300023

 

 

This study aims to improve students' chemistry learning outcomes, this is marked by 70% of student scores that have not yet reached the KKM. This research is aimed at using the Student Teams Achievement Division (STAD) type of cooperative learning model on acid and base materials for Class X.8 SMA Negeri 1 Pinggir. This research is a classroom action research conducted in two cycles. Each cycle consists of planning, implementing, observing and reflecting. The subjects of this study were 32 students. The focus of this research is student learning outcomes. Data collection techniques with test techniques, observation and documentation. The learning outcomes data were obtained from the outcome evaluation tests carried out at the end of the cycle. Each of the learning outcomes evaluation test questions is equipped with five alternative answers. The results of research using cooperative learning model type Student Teams Achievement Division (STAD) in learning, motivation and student learning outcomes have increased. The results of data analysis showed that the average student learning outcomes after applying the Student Teams Achievement Division (STAD) cooperative learning model in cycle I was 78.40 with 76.00% classical completeness, then rose to 84.00 with 88 classical completeness, 00% in cycle II. Based on the results of this study, it can be concluded that the application of the Student Teams Achievement Division (STAD) cooperative learning model can improve student learning outcomes in class X.8 SMA Negeri 1 Pinggir in learning sequnce and series aritmetics   Keywords: learning outcomes, STAD, sequnce and series aritmetics

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

  1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikan pun dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin sehingga dapat mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Proses pembelajaran membantu peserta didik / pelajar untuk mengembangkan potensi intelektual yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang dilakukan agar intelek setiap pelajar dapat berkembang (Drost, 1999:3-4).

Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, dimana peserta didik tidak boleh lagi dianggap sebagai obyek pembelajaran semata, tetapi harus diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif.  

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa, hal ini tidak menutup kemungkinan akan adanya kesulitan dalam mengikuti proses pembelajarannya. Pada umumnya siswa menganggap bahwa mata pelajaran matematika menakutkan dan membosankan, akibatnya tidak sedikit siswa yang kurang bahkan tak tertarik dalam memahami dan menguasai konsep-konsep dasar pada materi matematika. Akibat dari kesulitan yang ada diharapkan para guru matematika mampu menyajikan materi matematika dengan lebih menarik, sehingga anggapan yang keliru selama ini bahwa matematika merupakan mata pelajaran sulit bagi siswa akan hilang dari benak mereka. Untuk menyajikan materi matematika menjadi lebih menarik guru harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan metode pembelajaran dan pemanfaatan media pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik

Masalah yang  sering muncul  pada proses pembelajaran Matematika berdasarkan pengalaman penulis dalam pengelola pembelajaran  antara lain  1) aktivitas belajar  peserta didik sangat rendah, terindentifikasi dari minat bertanya peserta didik kurang, kurang berani mengemukakan pendapat, kurang berani mengajukan gagasan, kurang percaya diri, kurang mau menyiapkan diri dalam belajar. Aktivitas belajar merupakan kegiatan dalam proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mendiskusikan bahan ajar,  mengerjakan tugas-tugas, serta interaksi  peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan bahan ajar, peserta didik dengan sumber belajar. 2) nilai hasil belajar  matematika peserta didik  cukup rendah. Fakta ini  teridentifikasi  dari  hasil evaluasi  ulangan harian.

Realita yang terjadi di lapangan, hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pinggir pada pembelajaran matematika masih rendah. Hal tersebut terbukti dengan nilai pada kegiatan pra-siklus yang diadakan di kelas X SMA Negeri 1 Pinggir pada materi barisan dan deret aritmatika didapatkan sebanyak 20% yang masih mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan sisanya sekitar 80% belum mencapai nilai diatas KKM yaitu 70

Materi barisan dan deret aritmatika  pada kelas X merupakan materi yang penting untuk dipahami siswa, karena merupakan konsep dasar untuk memahami materi matematika lainnya seperti sistem persamaan liniear dua variabel. Pada materi barisan dan deret aritmatika  juga banyak melibatkan aplikasi rumus dan perhitungan, dengan penerapan pembelajaran Inkuiri siswa dapat terlibat langsung dan diberi kesempatan untuk aktif dalam proses memahami materi, sehingga diharapkan mampu memotivasi siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu peniliti bermaksud meningkatkan keaktifan peserta didik dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan  model pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD). Model pembelajaran STAD  merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan untuk mengelompokkan kemampuan yang berbeda sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dengan Peserta Didik serta antara Peserta Didik dengan Peserta Didik secara aktif sehingga diharapkan Peserta Didik yang pandai akan membantu Peserta Didik yang kurang pandai karena dalam STAD Peserta Didik haru mempunyai tanggung jawab secara individu dan secara kelompok sehingga akan memperbaiki kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajarnya. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori Psikologi sosial. Dalam teori ini sinergi yang muncul dalam kerja kooperatif menghasilkan motivasi yang lebih daripada individualistik dalam lingkungan kompetitif. Kerja kooperatif meningkatkan perasaan positif satu dengan lainnya, mengurangi keterasingan dan kesendirian , membangun hubungan dan menyediakan pandangan positif terhadap orang lain. Model STAD ini mempunyai beberapa kelebihan antara lain didasarkan pada prinsip bahwa para siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab  terhadap belajar teman-temannya dalam tim dan juga dirinya sendiri, serta adanya penghargaan kelompok yang mampu mendorong para siswa untuk kompak, setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menunjang timnya mendapat nilai yang maksimum sehingga termotivasi untuk belajar.

Dari latar belakang tersebut diatas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul “Penerapan Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD)  Untuk Meningkatkan Hasil       Belajar Dalam pembelajaran Matematika Materi Barisan dan Deret Aritmatika Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Pinggir Tahun Pelajaran 2022/2023.

 

  1. Rumusan Masalah

            Bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pinggir Tahun Pelajaran 2022/2023 dalam pembelajaran Matematika materi barisan dan deret aritmatika melalui menerapkan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) ?

 

  1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah : Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas X.8 di SMA Negeri 1 Pinggir.

 

  1. Manfaat Penelitian

Penelitian  ini akan bermanfaat antara lain sebagai berikut:

  1. Bagi siswa, model pembelajaran koperatif tipe STAD merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil siswa dalam mata pelajaran Matematika di SMAN 1 
  2. Bagi guru, model pembelajaran koperatif tipe STAD dapat dijadikan salah satu alternatif strategi pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Pinggir.
  3. Bagi sekolah, merupakan bahan masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar matematika khususnya, dan mata pelajaran lain umumnya di SMA Negeri 1 Pinggir.
  4. Bagi peneliti dapat dijadikan bahan masukan untuk penelitian yang lebih lanjut.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

  1. Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dengan berbagai bentuk, seperti dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kemampuan, daya kreasi, daya penerimaan, dan lain-lain yang ada atau terjadi pada individu tersebut (Sudjana, 2004:28).

Menurut Benyamin Bloom dalam Sudjana (2004:50-54) belajar adalah perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif (yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi), ranah afektif (yaitu penerimaan, reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi) serta ranah psikomotorik (yaitu gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual atau ketepatan, gerakan-gerakan skill dan gerakan ekspresif dan interpretatif).

  1. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:42-50) seseorang akan dikatakan telah mengalami proses belajar apabila memenuhi prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

  1. Perhatian dan motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada peserta didik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Di samping perhatian, motivasi juga mempunyai peran yang penting, di mana motivasi tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

  1. Keaktifan

Kecenderungan psikologis dewasa ini menganggap anak adalah makhluk yang aktif. Suatu kegiatan belajar hanya mungkin terjadi apabila seorang anak aktif mengalaminya sendiri. Dalam setiap proses belajar, peserta didik selalu menampakkan keaktifan.

  1. Keterlibatan langsung (pengalaman)

Kegiatan belajar harus dilakukan sendiri oleh peserta didik. Belajar adalah pengalaman dan belajar tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Dalam belajar melalui pengalaman langsung peserta didik tidak hanya sekedar mengamati secara langsung tetapi juga harus terlibat dalam perbuatan dan bertanggung jawab pada hasil belajarnya.

  1. Pengulangan

Prinsip pengulangan merupakan prinsip yang paling tua dan sudah diperkenalkan. Tujuan dari dilakukannya pengulangan adalah agar melatih daya ingat peserta didik dan untuk membentuk respon yang benar serta membentuk suatu kebiasaan.

  1. Tantangan

Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar akan membuat peserta didik bersemangat untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru dan mengandung masalah yang perlu dipecahkan akan membuat peserta didik tertantang untuk mempelajarinya.

  1. Balikan dan penguatan

Balikan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam suatu hal, tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik. Penguatan berfungsi agar peserta didik mengulangi perbuatan yang sudah baik.

  1. Perbedaan individual

Peserta didik dalam satu kelas tidak boleh kita perlakukan dengan cara yang sama karena masing-masing mempunyai karakteristik dan perbedaan kemampuan sehingga guru harus memperlakukan peserta didik sesuai kemampuannya.

  1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk angka yang diperoleh setelah evaluasi. Selanjutnya (Syaiful Bahri Djamarah, 1995;120) menyatakan yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah sebagai berikut :

  1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
  2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran telah dicapai siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991: 768), prestasi belajar adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar. Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan megadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Sejalan dengan prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi belajar matematika  adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar matematika.

 

  1. Belajar Tuntas

Tujuan pembelajaran secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik. Hal ini disebut “masteri learning” artinya belajar tuntas atau penguasaan penuh (Nasution, 2003:36). Tujuan utama belajar tuntas adalah dikuasainya bahan-bahan oleh peserta didik yang sedang mempelajari bahan pelajaran tertentu secara tuntas. Faktor-faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh menurut Nasution (2003:38) adalah:

  1. Bakat untuk mempelajari sesuatu
  2. Mutu pengajaran
  3. Kesanggupan untuk memahami pengajaran
  4. Ketekunan
  5. Waktu yang tersedia untuk belajar

Berdasarkan teori belajar tuntas, peserta didik dipandang tuntas belajar apabila ia mampu menguasai minimal 65% dari seluruh tujuan pembelajaran. Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu mencapai minimal 65% sekurang-kurangnya 85% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut (Mulyasa,2004:99).

  1. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik atau anak didik untuk bekerja sama dengan sesama peserta didik dalam tugas-tugas terstruktur (Lie, 2003:12).

Menurut Jhonson dalam Asma (2006:16), mengemukakan unsur-unsur pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:

  1. Saling ketergantungan positif, kegagalan dan keberhasilan kelompok merupakan tanggung jawab setiap anggota kelompok. Oleh karena itu sesama anggota kelompok harus merasa terikat dan saling tergantung positif.
  2. Tanggung jawab perorangan, setiap anggota kelompok bertanggung jawabuntuk menguasai materi pelajaran karena keberhasilan kelompokditentukan dari seberapa besar sumbangan hasil belajar secara perorangan.
  3. Tatap muka, interaksi yang terjadi melalui diskusi dan memberikan keuntungan bagi anggota kelompok karena memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota kelompok.
  4. Komunikasi antar anggota,Karena dalam setiap tatap muka terjadi diskusi, maka ketrampilan berkomunikasi antar anggota kelompok sangatlah penting.
  5. Evaluasi proses kelompok, keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses kerja kelompok. Untuk mengetahui keberhasilan hasil kerja kelompok dilakukan melalui evaluasi proses kerja.

Dapat dikatakan bahwa prinsip dasar  pembelajaran kooperatif adalah bersama-sama saling membantu antar satu dengan yang lainnya atau saling mengajar sesama untuk mencapai tujuan bersama. Apalagi dalam pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada kelompok yang heterogen. Artinya Siswa yang tahu mengajari siswa yang tidak tahu tanpa merasa saling merugikan, sedangkan siswa yang tidak tahu dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memotivasinya.

  1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD)

Metode Student Teams Achivement Division (STAD) ini merupakan salah satu metode dalam pembelajaran kooperatif yang untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Robert-Slavin. Metode ini merupakan salah satu metode yang paling sederhana dalam pembelajaran kooperatif dan merupakan sebuah pendekatan yang baik untuk guru yang baru mulai menerapkan model pembelajaran kooperatif.

Metode pembelajaran ini lebih menekankan berbagai ciri pembelajaran langsung, dan merupakan metode yang mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran sains. Seperti dalam kebanyakan metode pembelajaran kooperatif, metode STAD didasarkan pada prinsip bahwa peserta didik bekerja bersama-sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap belajar teman dan dirinya sendiri.

Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau siswa dalam suatu kelas dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memilki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau melakukan diskusi. Kemudian siswa melaksanakan tes atas materi yang diberikan dan mereka harus mengerjakan sendiri tanpa bantuan siswa lainnya.

Nilai tes yang mereka peroleh, selanjutnya dibandingkan dengan nilai rata-rata yang mereka peroleh sebelumnya dan kelompok-klompok yang berhasil memenuhi kriteria diberi nilai tersendiri sehingga nilai ini kemudian ditambahkan pada nilai kelompok.

           Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD didalam pembelajaran dilaksanakan melalui tahap persiapan, penyajian kelas, kegiatan kelompok, melaksanakan evaluasi, penghargaan kelompok dan menghitung ulang skor dasar untuk perubahan kelompok.

Adapun langkah-langkah  pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1. Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Fase

Indikator

Kegiatan Guru

 

1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan member motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif.

 

2

 

Menyajikan informasi

Guru menyajikan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan diskusi secara efisien.

 

3

Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan diskusi secara efisien.

4

Membimbing kelompok kerja

Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas

 

5

 

Evaluasi

Guru mengevaluasi  hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerjanya masing-masing kelompok.

6

Memberi penghargaan

Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun keompok.

 

Berdasarkan karakteristiknya, sebuah model pasti memiliki kelebihan dan kelemahannya.Begitupun model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan model ini adalah :

  1. Siswa lebih mampu mendengar, menerima, dan menghormati serta menerima orang lain,
  2. Siswa mampu mengidentifikasi akan perasaanya juga perasaan orang lain
  3. Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti orang lain,
  4. Siswa mampu meyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membatu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk salling memahami dan mengerti, dan
  5. Mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif, bertanggung jawab, mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi.

            Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki keunggulan yaitu : siswa dapat membangun sendiri pengetahuan  yang diperoleh lebih bermakna , dan sistim evaluasi dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membangkitkan motivasi siswa dan siswa berusaha lebih baik untuk diri sendiri dan temannya, sehingga sifat bekerjasama diantara siswa terjalin dengan baik.

Selain berbagai kelebihan, model STAD ini juga memiliki kelemahan. Semua model pembelajaran memang diciptakan untuk memberi manfaat positif pada pembelajaran, tidak terkecuali model STAD ini. Namun, model STAD ini juga memiliki kelemahan, yaitu:

  1. Pembelajaran STAD membutuhkan waktu yang relatif lama, seperti penyajian materi dari guru, kerja kelompok dan tes individual/kuis.Penggunaan waktu yang lebih lama dapat sedikit diminimalisir dengan menyediakan lembar kegiatan peserta didik (LKPD) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan.Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas.
  2. Apabila guru terlena tidak mengingatkan siswa agar selalu menggunakan keterampilan-keterampilan kooperatif dalam kelompok maka dinamika kelompok akan tampak macet.Oleh karena itu guru memerlukan kemampuan khusus sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator yang baik.Solusi yang dapat di jalankan adalah meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya tentang pembelajaran.

Penggunaan metode ini dalam proses pembelajaran sebenarnya sudah banyak digunakan dan dilakukan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dari peneliti sebelumnya (Lismiyati, 2006:83) dapat diambil suatu kesimpulan bahwa penggunaan metode STAD dalam pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik sebesar 92,84%. Selain itu pembelajaran juga berjalan lebih efektif karena peserta didik bertindak aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

  1. Materi Barisan dan Deret Aritmatika

Barisan adalah susunan yang dibentuk menurut aturan tertentu, masing-masing bilangan pada suatu barisan yang dipisahkan tanda koma. Bilangan-bilangan pembentuk barisan disebut suku, setiap suku diberi nama sesuai dengan nomor urutannya yaitu U1, U2, U3,……….Un, dan selisih antara dua suku selalu tetap, selisih tersebut dinamakan dengan beda yang dilambangkan dengan “ b”.. Kemudian jika suku-suku suatu barisan dijumlahkan, penjumlahan berurut dari suku-suku disebut deret.

Jika suku pertama dimisalkan dengan a, maka bentuk umum barisan aritmatika adalah a, a + b, a + 2b…….a + ( n - 1 )b. Sementara untuk menentukan b = U2 - U1 = U3 - U2 = Un - Un-1. Maka rumus untuk menentukan suku ke n adalah barisan aritmatika adalah Un = a + ( n - 1 ) b. Sedangkan rumus untuk menentukan jumlah n atau deret n suku pertammanya adalah Sn =  ( a + Un ) atau Sn =  ( 2a + ( n - 1 ) b ). Adapun manfaat mempelajari materi barisan dan deret aritmatika ini dalam kehidupan sehari - hari yaitu pada bidang ekonomi antara lain digunakan dalam membahas tentang model perkembangan usaha, model pertumbuhan penduduk, bunga majemuk, nilai masa datang dari anuitas, dana cadangan, nilai sekarang dari anuitas dan penyisihan pinjaman.

Materi barisan dan deret pada penulisan ini dibatasi dengan barisan dan deret aritmatika . Materi barisan dan deret di sini merupakan salah satu materi pokok untuk kelas X SMA/MA yang sederajat yang mengacu pada kurikulum merdeka

H.      Hipotesis Tindakan

Berdasarkan penjelasan pada kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka peneliti menentukan hipotesis tindakan penelitian sebagai berikut : Peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pinggir dalam pembelajaran matematika materi barisan dan deret aritmatika dapat tercapai setelah menerapkan model pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif  Tipe Student Teams Achivement Division (STAD)

 

 

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

  1. Setting Penelitian
  2. Tempat Penelitian

Pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pinggir yang beralamat di Jalan Bathin Tarak No 40 Muara Basung Kecamatan Pinggir, Bengkalis. Alasan pemilihan lokasi di SMA Negeri 1 Pinggir tersebut karena peneliti merupakan tenaga pengajar (guru) di sekolah tersebut, sehingga memudahkan peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan akan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian dan tidak akan mengganggu motivasi serta efektivitas kegiatan belajar   mengajar siswa, guru lain maupun tugas peneliti sebagai pengajar

  1. Waktu penelitian

Waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian ini adalah 3 bulan, yaitu dari bulan Januari 2023 sampai Maret 2023 dengan perhitungan waktu kurang lebih 12 minggu

  1. Metode dan Rancangan Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu: “bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu”, kata Rochiati Wiraatmadja (2007:13) mendefinisikan. Secara ringkas dapat  dikatakan, dilaksanakan oleh guru sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat (Aqib, 2009:3).

Penelitian ini ditempuh melalui dua siklus dengan dua pertemuan pada     setiap siklusnya. Dalam melaksanakan penelitian ini tiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan setiap siklus didasarkan atas masukan dari siklus sebelumnya.

Pelaksanaan di setiap siklusnya didasarkan atas masukan dari siklus sebelumnya (Arikunto, 2008:25). Tahapan dalam penelitian ini dalam bentuk diagram gambar adalah sebagai berikut :

                                          

 

 

  1. .Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pinggir Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa

  1. Teknik Pengumpulan Data
    1. Lembar observasi

Lembar observasi adalah pengumpulan data tentang motivasi siswa dan guru (peneliti) selama pembelajaran berlangsung oleh observer atau peneliti. Lembar observasi adalah alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kejadian yang   diamati,   baik dalam   situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Kegiatan obsevasi memiliki   duatujuanpenting,yaitu:

  • Mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang disusun sebelumnya
  • Untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan
    1. Tes

Tes dimaksudkan          untuk   melihat              perkembangan           kemampuan siswa secara individu terhadap materi yang telah dipelajarinya. Selain itu tes prestasi belajar juga digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran pembelajaran matematika

  1. Metode Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (2002:206) metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005:133) menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan.

  1. Validitas Data

Untuk menjamin kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian maka dipilih dan ditentukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Dalam penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi. Menurut Lexy Moeleong (2000:178) Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Validitas data dimaksudkan agar data yang dikumpulkan untuk keperluan penelitian ini nantinya adalah data yang valid. Menurut Nasution (1998 : 144) ada beberapa cara yang dilakukan agar kebenaran hasil penelitian dapat dipercaya, yaitu dengan cara memperpanjang masa observasi, pengamatan yang terus menerus, dan triangulasi

 

  1. Analisa Data

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari  seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data antara lain mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

  1. Prosedur Pelaksanaan

Wardani, (2004 : 2.4), menyatakan bahwa perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (action), mengamati (observation), dan refleksi (reflection). Hubungan keempat komponen tersebut dipandang sebagai siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Secara terperinci prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD pada pembelajaran matematika di kelas X SMA Negeri 1 Pinggir sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

1.    Siklus 1

  1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan penelitian yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Peneliti mempersiapkan proses pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran tipe STAD. Langkah-langkah perencanaannya adalah sebagai berikut.

  • Menganalisis Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi serta materi pelajaran yang akan disampaikan .
  • Menyiapkan perangkat perbaikan pembelajaran yang akan digunakan selama proses
  • Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi kinerja guru, sikap dan keterampilan siswa, LKPD dan soal tes

b.   Pelaksanaan

Langkah pelaksanaan ini merupakan kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut merupakan pelaksanaan pembelajarannya dengan menggunakan metode inkuiri:

  • Tahap awal
  1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran agar tercipta suasana religius
  2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
  3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran (disiplin dan peduli lingkungan)
  4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya. Menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
  5. Pemusatan perhatian peserta didik (motivasi) dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari dengan menyampaikan pernyataan tentang barisan dan deret aritmatika
  6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
  7. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran
    • Tahap Inti

Pada tahap ini peneliti melaksanakan penerapan model pembelajaran tipe STAD  dengan pelaksanaan sebagai berikut:

  1. Stimulus

Peserta didik memperhatikan dan mengamati gambar yang ditayangkan oleh guru untuk dapat dikembangkan peserta didik

  1. Identifikasi masalah
  • Pembagian kelompok belajar peserta didik secara heterogen dalam 4-5 siswa perkelompok
  • Guru membagikan LKPD dan bahan ajar kepada setiap kelompok
  • Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar
  • Peserta didik dalam kelompok melakukan tanya jawab tentang pertanyaan yang muncul dari stimulus yang diberikan
    1. Mengumpulkan data
      • Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan dan LKPD yang diberikan guru dari berbagai sumber dalam kelompoknya
      • Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan diskusi mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru mengenai materi barisan dan deret aritmatika
    2. Pengolahan data
      • Peserta didik melakukan diskusi secara aktif untuk mengolah informasi yang telah dikumpulkan dan mengaitkan dengan masalah yang telah diidentifikasi dari gambar yang diberikan
      • Peserta didik melakukan diskusi untuk menemukan kelemahan masing-masing teori barisan dan deret aritmatika
    3. Verifikasi data
  • Peserta didik mengecek kebenaran hasil pengolahan data yang telah diperoleh dari literatur yang ada
  • Peserta didik perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok secara bergantian
  • Kelompok lain memberikan masukan untuk menyempurnakan hasil diskusi kelompok
    1. Menarik kesimpulan
  • Peserta didik perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok secara bergantian
  • Kelompok lain memberikan masukan untuk menyempurnakan hasil diskusi kelompok
  • Guru memberikan penguatan tentang materi barisan dan deret aritmatika
    • Tahap Penutup
  1. Peserta didik membuat rangkuman pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.( kemandirian)
  2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
  3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
  4. Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian indicator ( Hasil dari tes pada akhir siklus ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk tindakan berikutnya. Tindakan yang sama juga dilakukan pada siklus berikutnya )
  5. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.

 

Pembentukan Kelompok Heterogen

 

Secara skematis metode pembelajaran STAD dapat ditunjukkan pada skema berikut:

 

 
   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

c.    Observasi (pengamatan)

Peneliti mengamati aktivitas siswa, dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar instrumen observasi siswa, dan keterampilan siswa yang telah dibuat.

d.   Refleksi

Dalam tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil pengamatan terhadap kinerja guru, dan merefleksi proses dan hasil belajar dan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD sebagai bahan perencanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

  1. Kriteria Keberhasilan

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklus.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:

  1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif.

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

                            

Dengan            :      = Nilai rata-rata

                           Σ X   = Jumlah semua nilai siswa

                                       Σ N   = Jumlah siswa

  1. Untuk ketuntasan belajar.

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

                         

 

Kriteria keberhasilan yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pembelajaran melalui upaya perbaikan pembelajaran sebagai berikut :

  1. Siswa dinyatakan tuntas apabila telah menguasai materi sedikitnya 85% atau mendapat nilai
  2. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran dinyatakan berhasil jika 85% jumlah siswa tuntas belajar.
  3. Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika peningkatan motivasi belajar siswa mencapai 85% lebih dari jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

  1. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan pembelajaran matematika dengan melaksanakan observasi pada kegiatan pembelajaran yang berlangsung di kelas X SMA Negeri 1 Pinggir . Berdasarkan hasil observasi awal pada waktu guru mengajar, menunjukkan bahwa pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, satu arah, kurang komunikatif, serta pembelajaran cenderung hanya bersifat ceramah. Kondisi pembelajaran seperti ini tidak membuat siswa dapat mencerna dan mengkaji pembelajaran yang disampaikan. Ketidakberhasilan pembelajaran seperti ini memberikan dampak terhadap hasil belajar yang rendah di bawah KKTP   pembelajaran matematika yang telah ditentukan. Data di atas diperoleh berdasarkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan rata-rata kelas 60,00, sedangkan KKTP yang ditetapkan guru adalah 70 menunjukkan ketidakberhasilan dalam pembelajaran. Ketidakberhasilan pembelajaran salah satunya disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang diberikan guru kurang memotivasi siswa untuk terlibat aktif didalamnya.

Berdasarkan kajian awal tersebut, maka perlu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan situasi kelas yang kondusif, siswa terlibat aktif dalam belajar, terjadinya komunikasi dua   arah, serta meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dengan model tipe STAD yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan dua pertemuan pada setiap siklusnya.

Pada tahap persiapan hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah; 1) mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, 2) menyiapkan LKPD, 3) mempersiapkan buku sumber belajar, 4) mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa, 5) mempersiapkan kisi-kisi soal, dan 6) mempersiapkan alat evaluasi berupa soal-soal latihan dan soal ulangan harian

  1. Siklus I
    1. Perencanaan

Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat, peneliti menyiapkan menganalisis Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) serta materi pelajaran yang akan disampaikan, menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi kinerja guru, sikap dan keterampilan siswa, dan soal tes formatif dan menetapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran beserta skenario  tindakan. Skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan perbaikan. Langkah selanjutnya bersama-sama dengan observer menyepakati fokus observasi dan kriteria yang akan digunakan untuk dua pertemuan yang akan dilaksanakan pada siklus pertama. Sebelum dilaksanakan, peneliti   bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang diakan dilaksanakan.

  1. Pelaksanaan

Langkah pelaksanaan ini merupakan kegiatan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut merupakan pelaksanaan pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD

  • Tahap awal
  1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran agar tercipta suasana religius
  2. Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
  3. Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran (disiplin dan peduli lingkungan)
  4. Peserta didik diingatkan kembali tentang materi sebelumnya. Menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
  5. Pemusatan perhatian peserta didik (motivasi) dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari dengan menyampaikan pernyataan tentang barisan dan deret aritmatika
  6. Menyampaikan tujuan pembelajaran
  7. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran
    • Tahap Inti

Pada tahap ini peneliti melaksanakan penerapan model pembelajaran tipe STAD  dengan pelaksanaan sebagai berikut:

  1. Stimulus

Peserta didik memperhatikan dan mengamati gambar yang ditayangkan oleh guru untuk dapat dikembangkan peserta didik

  1. Identifikasi masalah
  • Pembagian kelompok belajar peserta didik secara heterogen dalam 4-5 siswa perkelompok
  • Guru membagikan LKPD dan bahan ajar kepada setiap kelompok
  • Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar
  • Peserta didik dalam kelompok melakukan tanya jawab tentang pertanyaan yang muncul dari stimulus yang diberikan
    1. Mengumpulkan data
      • Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan dan LKPD yang diberikan guru dari berbagai sumber dalam kelompoknya
      • Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan diskusi mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru mengenai materi barisan dan deret aritmatika
    2. Pengolahan data
      • Peserta didik melakukan diskusi secara aktif untuk mengolah informasi yang telah dikumpulkan dan mengaitkan dengan masalah yang telah diidentifikasi dari gambar yang diberikan
      • Peserta didik melakukan diskusi untuk menemukan kelemahan masing-masing teori barisan dan deret aritmatika
    3. Verifikasi data
  • Peserta didik mengecek kebenaran hasil pengolahan data yang telah diperoleh dari literatur yang ada
  • Peserta didik perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok secara bergantian
  • Kelompok lain memberikan masukan untuk menyempurnakan hasil diskusi kelompok
    1. Menarik kesimpulan
  • Peserta didik perwakilan masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulan hasil diskusi kelompok secara bergantian
  • Kelompok lain memberikan masukan untuk menyempurnakan hasil diskusi kelompok
  • Guru memberikan penguatan tentang materi barisan dan deret aritmatika
    • Tahap Penutup
  1. Peserta didik membuat rangkuman pelajaran tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan ( kemandirian)
  2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
  3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik
  4. Melaksanakan evaluasi untuk mengetahui ketercapaian indicator ( Hasil dari tes pada akhir siklus ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk tindakan berikutnya. Tindakan yang sama juga dilakukan pada siklus berikutnya )
  5. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya.

Pada kegiatan pembelajaran matematika, siswa masih enggan bekerja, siswa masih malu-malu untuk menunjukkan kemampuannya dalam kelompoknya. Keadaan ini dipicu oleh guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Setelah siswa mengerjakan pertanyaan dalam kelompok hasil  tersebut dikumpulkan oleh guru tanpa proses. Jadi siswa masih belum merasakan pembelajaran yang bermakna walawpun sudah menggunakan pembelajaran kooperatif .

Guru pada siklus I ini belum sepenuhnya menjalankan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan ketentuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, akhirnya keaktifan siswa belum kelihatan dan hal ini berdampak pada hasil belajar siswa ketika diadakan post tes.

Table 4.1. Distribusi Nilai Tes Pada Siklus I

No. Urut

Skor

Keterangan

No. Urut

Skor

Keterangan

T

TT

T

TT

1

100

 

14

80

 

2

80

 

15

40

 

3

40

 

16

80

 

4

100

 

17

60

 

5

100

 

18

40

 

6

80

 

19

80

 

7

80

 

20

80

 

8

80

 

21

100

 

9

80

 

22

60

 

   √

10

80

 

23

80

 

11

80

 

24

100

 

12

100

 

25

60

 

13

100

 

Jumlah

1960

19

6

Jumlah Skor                             :   1960

Jumlah Skor Maksimal Ideal   :   2500

Rata-Rata Skor Tercapai         :   78,4

Keterangan:          T                                                          : Tuntas

TT                                                        : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas                   : 19

Jumlah siswa yang belum tuntas        : 6

Klasikal                                               : Belum tuntas

 

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus I

No

Uraian

Hasil Siklus I

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

78,40

19

76,00

 

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif  tipe STAD diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 78,40 dan ketuntasan belajar mencapai 76,00% atau ada 19 siswa  dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 76,00% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

  1. Observasi

Observer melakukan observasi terhadap peneliti yang sedang  melaksanakan kegiatan pembelajaran. Observer menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dan pengamatan ini berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran. Pada saat para siswa melakukan proses pembelajaran, observer melakukan kegiatan observasi untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi ditulis pada lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Hasil observasi menunjukkan bahwa belum semua siswa dapat memahami konsep pembelajaran karena kurangnya pemahaman serta motivasi siswa terhadap materi pembelajaran yang disampaikan.

Tabel 4.3    Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan hasil   padaSiklus I

 

No

 

Pembelajaran

Ketuntasan

 

 

Tuntas

%

Belum

%

1

Siklus I

19

76

6

34

 

Dari tabel di atas tentang Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran matematika Siklus I di atas dapat diterangkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua   sebesar 78,40.  Jumlah siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 19 siswa atau sebesar 76%, dan masih terdapat 6 siswa atau 34 % yang dinyatakan belum tuntas. Dari penjelasan sebagaimana di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus pertama hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan karena jumlah siswa tuntas sebanyak  76 % dari batasan minimal sebesar 85% dari jumlah siswa.

  1. Refleksi

Pengukuran tingkat keberhasilan disesuaikan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan upaya belum sesuai dengan kriteria keberhasilan.

  • Peneliti sebagai guru masih beradaptasi dengan pembelajaran dengan menggunakan STAD sehingga peneliti masih kurang bisa memfasilitasi pembelajaran agar berjalan dengan
  • Seperti halnya peneliti, siswa pun masih beradaptasi dengan pembelajaran STAD sehingga masih terlihat ada sebagian siswa yang merasa kebingungan
  • Kegiatan pembelajaran melebihi alokasi waktu yang telah
  • Dalam proses pembelajaran masih terlihat rendahnya proses kerjasama, sehingga motivasi hanya milik beberapa orang

Berdasarkan hasil refleksi di atas maka perlu dilaksanakan tindak lanjut guna memperbaiki hal-hal yang masih kurang dan belum tercapai  pada siklus kedua. Pada pelaksanaan siklus I ini peneliti masih mengalami beberapa kendala baik teknis maupun nonteknis. Sehingga dalam pembelajaran masih belum optimal dan hasil belajar siswa masih banyak yang belum mencapai KKM   pembelajaran matematika  yang telah ditentukan. Untuk mengatasi segala kekurangan tersebut, peneliti mencoba untuk memperbaiki dan merancang kembali pembelajaran yang lebih baik serta melengkapi yang kurang pada siklus selanjutnya, yaitu siklus II. Adapun rencana perbaikan refleksi I adalah guru harus mampu mengelola waktu dengan efektif dan efisien sehingga semua pembelajaran terlaksana seperti yang direncanakan, guru harus memantau dan memberikan bimbingan yang merata ke semua kelompok, sehingga siswa mengetahui pentingnya kerjasama kelompok dan aktivitas setiap siswa dalam kelompok demi tercapainya tujuan pembelajaran,  guru harus memotivasi siswa untuk berani mengeluarkan pendapat.

  1. Siklus II

 Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan penjelasan kegiatan per pertemuan sebagaimana diuraikan di bawah ini :

  1. Perencanaan

Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat, peneliti menyiapkan dan menetapkan Rencana Perbaikan Pembelajaran beserta skenario tindakan. Skenario tindakan mencakup langkah- langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan  perbaikan. Peneliti juga menyiapkan berbagai bahan yang diperlukan sesuai dengan hipotesis yang dipilih : LKPD , alat bantu pembelajaran.

  1. Pelaksanaan

Dengan hasil belajar siswa pada siklus I yang masih kurang memuaskan maka Penulis melanjutkan tindakan perbaikan pada siklus II.  Pada siklus II siswa sudah menunjukkan keaktifan belajar yang  baik, setelah siswa selesai mengerjakan kerja kelompok, siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerjanya, sehingga pada kegiatan presentasi kelihatan siswa yang aktif dan yang kurang aktif. Hasil tindakan perbaikan pada siklus II menunjukkan kemajuan hasil belajar yang  memuaskan, karena penulis melihat siswa benar-benar ingin menunjukkan kemampuannya tentang apa yang dipelajarinya. Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia  Setelah pelaksanaan tindakan Siklus II.

Table 4. 4. Distribusi Nilai Tes Pada Siklus II

No. Urut

Skor

Keterangan

No. Urut

Skor

Keterangan

T

TT

T

TT

1

100

 

14

100

 

2

80

 

15

100

 

3

80

 

16

80

 

4

60

 

17

60

 

5

80

 

18

80

 

6

80

 

19

100

 

7

80

 

20

80

 

8

100

 

21

80

 

9

80

 

22

60

 

10

80

 

23

80

 

11

100

 

24

100

 

12

100

 

25

80

 

13

80

 

Jumlah

2100

22

3

Jumlah Skor                            :   2100

Jumlah Skor Maksimal Ideal  :   2500

Rata-Rata Skor Tercapai        :   84,00

Keterangan:          T                                                          : Tuntas

TT                                                        : Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas                   : 22

Jumlah siswa yang belum tuntas        : 3

Klasikal                                               : Tuntas                 

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Tes Pada Siklus II

No

Uraian

Hasil Siklus II

1

2

3

Nilai rata-rata tes formatif

Jumlah siswa yang tuntas belajar

Persentase ketuntasan belajar

84,00

22

88,00

 

Dari tabel di atas tentang Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran matematika Siklus II di atas dapat diterangkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua   sebesar  84,00.  Jumlah siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 22 siswa atau sebesar 88%, dan masih terdapat 3 siswa atau 12% yang dinyatakan belum tuntas. Dari penjelasan sebagaimana di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada siklus kedua hasil belajar siswa telah memenuhi kriteria keberhasilan karena jumlah siswa tuntas sebanyak 88 % dari batasan minimal sebesar 85% dari jumlah siswa.

  1. Observasi

Observasi dilaksanakan oleh peneliti dan observer (teman sejawat) pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh observer selama kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format observasi yang telah dipersiapkan Hasil observasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 4.6.Rekapitulasi Hasil Observasi Peningkatan  hasil belajar    pada Siklus II

No

Pembelajaran

Ketuntasan

 

 

Tuntas

%

Belum

%

1

Siklus II

22

88

3

12

 

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 25 siswa terdapat 22     orang yang tuntas belajarnya (88%) dilihat dari hasil belajarnya. Melihat hasil di atas maka peneliti bersama-sama dengan observer menyimpulkan bahwa hasil pengamatan terhadap peningkatan motivasi belajar sudah mencapai angka di atas 85%, sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus II

  1. Refleksi

Hampir semua tujuan telah tercapai sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditentukan. Berdasarkan hasil pengolahan data-data dan hasil observasi dilakukan analisis dan dapat diketahui bahwa semua tujuan telah tercapai sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditentukan sehingga dapat disimpulkan bahwa proses perbaikan  pembelajaran dinyatakan berhasil dan selesai pada siklus ke dua. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah diskusi kelompok, siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

  1. Hasil Penelitian

Hasil belajar matematika yang diperoleh dari nilai tes tertulis menunjukkan peningkatan dari siklus I dan siklus II. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 7.  Hasil belajar Kimia melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe  STAD  tindakan Siklus I dan siklus II (KKM 70)

No

Rentang Nilai

Kategori

Siklus I

%

Siklus II

%

Ket-

1

90-100

Amat baik

7

28

8

32

Tuntas

2

80-89

Baik

12

48

14

56

Tuntas

3

60-69

kurang

3

12

3

12

T.Tuntas

4

≤ 59

Kurang sekali

3

12

0

0

T.Tuntas

5

Jumlah

 

25

100

25

100

 

6

Rata-rata

 

 

76

 

88

 

 

Dari data di atas dapat dilihat bahwa penelitian ini dapat membuat perubahan yang berarti pada hasil belajar siswa.  Jadi dapat dikatakan bahwa siswa subjek penelitian ini sudah mengalami perubahan hasil belajar yang lebih baik, setelah diadakan tindakan, siklus I dan siklus II

Untuk memperjelas kenaikan ketuntasan belajar siswa dan penurunan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini :

Grafik 4.1. Grafik peningkatan rata-rata nilai formatif dan ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa melalui penerapan model pembelajaran tipe STAD mata pelajaran matematika  materi barisan dan deret aritmatika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

  1. Pembahasan

Penelitian yang telah dilakukan sebanyak dua siklus dengan menerapkan  pembelajaran materi  barisan dan deret aritmatika menggunakan model pembelajaran tipe STAD ternyata dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Pinggir Tahun Pelajaran 2022/2023 dari siklus I ke siklus II.

Penelitian ini terfokus pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada   materi barisan dan deret aritmatika. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk perbaikan, peningkatan pembelajaran dan pengembangan kemampuan siswa menghadapi permasalahan dalam pembelajaran di kelas khususnya hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkkan bahwa cara belajar dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari  semakin meningkatnya tingkat ketuntasan dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Ketuntasan belajar pada siklus I sebesar 76% dan mengalami peningkatan disiklus II sebesar 88 %. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan model pembelajaran tipe STAD.

Sesuai dengan hasil refleksi peneliti berusaha mengadakan perbaikan, kali ini siswa dalam kelas sudah terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Selain itu peneliti juga menyajikan materi yang lebih sederhana dan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa Berdasarkan data-data hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran sebagaimana diuraikan di atas berupa data hasil tes formatif siklus I, tes formatif siklus II dan data hasil observasi siklus I dan II maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas X SMA Negeri 1 Pinggir Tahun Pelajaran 2022/2023

 

BAB V

PENUTUP

 

Kesimpulan.

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika Siswa kelas X.8 SMA Negeri 1 Pinggir  Tahun Pelajaran 2022/2023, Hal ini dibuktikan dengan kenaikan hasil belajar siswa dari rata- rata pada  siklus I sebesar 76 % ,  meningkat menjadi 88 %  pada siklus II.
  1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukan dengan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
  2. Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD dapat  meningkatkan  rasa kekompakan dan kebersamaan dalam kelas, hal ini diperoleh dari rata-rata jawaban siswa hasil wawancara yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat belajar dengan menggunakan model pembelajaran tersebut.

 

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

  1. Untuk melaksanakan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan menggunakan model tersebut dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
  2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
  3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas X.8. 4 Tahun Pelajaran 2022/2023

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineksa Cipta: Jakarta

 

Arsyad, Azhar. 1997. Media Pembelajaran. PT. RajaGrafindo Persada: Jakarta.

 

Atma Murni,dkk,(2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Media, Cendikia Insani: Pekanbaru

 

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Balai Pustaka: Jakarta.

 

Darmansyah,(2009) Penelitian Tindakan Kelas ( Pedoman Praktis Bagi Guru dan Dosen), Sukabina Press: Padang

 

Dimyati dan Mudjiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta

 

Lie, Anita. 2003. Cooperative Learning. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

 

Lismiyati. 2006. Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI Semester 2 SMA N 2 Demak dengan Memberikan Umpan Balik dalam ModelPembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD).  kripsi. Semarang : UNNES

 

Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Nasution,1998, Metodologi Penelitian Naturalistic, Bandung : PN. TARSITO

 

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memempengaruhinya, Jakarta.Rineka Cipta

 

Syaiful Bahri Djamarah,(1995). Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta: Jakarta

 

Sudjana, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya

 

Suharsimi Arikunto, 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

Format Perencanaan Perbaikan Pembelajaran Matematika

 

Nama                    :     FATMADEWI, S.Pd

NUPTK                :     4242762665300023

Tempat Tugas     :     SMA Negeri 1 Pinggir

 

Fakta / data pembelajaran

yang terjadi di kelas

-          Siswa kurang konsentrasi dalam belajar

-          Sering ribut dalam belajar

-          Sering minta izin saat guru sedang menerangkan

-          Kurang termotivasi dalam belajar

-          Lemah dalam memahami konsep materi pembelajaran

-          Menganggap materi kimia sulit

Identitas masalah

-          Kemauan belajar kurang

-          Penguasaan materi kurang, sehingga nilai yang diperoleh dibawah KKM

-          Tidak adanya ketertarikkan dalam belajar

Analisis masalah

-          Metode mengajar guru monoton

-          Guru tidak menggunakan media dalam mengajar

-          Pemilihan model/ pendekatan/ metode pembelajaran

Alternatif dan prioritas

pemecahan masalah

-          Mengubah metode pembelajaran agar lebih menarik

-          Menggunakan media pembelajaran saat mengajar

-          Memilih model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions)

Rumusan masalah

Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD

 ( Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X.8  SMA Negeri 1 Pinggir semester genap Tahun Ajaran 2021 / 2022 pada materi barisan dan deret aritmatika ?

Judul  PTK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa  pada materi  barisan dan deret aritmatika Di SMA Negeri 1 Pinggir

 

                                                                                   

 

                                                                                    Pinggir,    Februari 2023

                                                                                    Supervisor

                                                                                   

 

 

 

                                                                                    ROSMAWATI GALINGGING, S.Si

                                                                                    NIP.19731228 200604 2 005

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembaran observasi Aktivitas Guru dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions)

 

Materi Pokok      :     Barisan dan deret aritmatika

Kelas / Semester  :     X.8 / Genap

 

Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan Saudara

 

No

Kode

Aspek yang Dinilai

Skor

Ket

1

2

3

4

5

1

Pendahuluan

Membuka pelajaran (doa, salam, cek kehadiran, persiapan psikis dan fisik peserta didik )

 

 

 

 

X

 

 

 

Menggali pengetahuan awal terhadap peserta didik ( apersepsi)

 

 

 

 

X

 

 

 

Memberi motivasi yang dapat membangkitkan minat peserta didik

 

 

 

 

X

 

 

 

Menyampaikan tujuan pembelajaran

 

 

 

 

X

 

2

Kegiatan inti

Memberikan permasalah yang akan dibahas peserta didik

 

 

 

 

X

 

 

 

Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi

 

 

 

 

X

 

 

 

Mengoptimalkan interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru melalui kerja kelompok

 

 

 

X

 

 

 

 

Membimbing peserta didik dalam kegiatan pengamatan

 

 

 

X

 

 

 

 

Membimbing peserta didik dalam kegiatan diskusi

 

 

 

 

X

 

 

 

Menjadi fasilitator dalam pembelajaran

 

 

 

 

X

 

 

 

Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan mengaktifkan peserta didik

 

 

 

 

X

 

 

 

Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami

 

 

 

 

X

 

 

 

Memberi penguatan kepada peserta didik

 

 

 

 

X

 

3

Penutup

Membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman materi

 

 

 

 

X

 

 

 

Melakukan refleksi

 

 

 

 

X

 

 

 

Memberikan penghargaan kelompok

 

 

 

 

X

 

 

 

Melaksanakan evaluasi pembelajaran

 

 

 

 

X

 

 

 

Memberi tugas dan mengingatkan materi untuk pertemuan berikutnya kepada peserta didik

 

 

 

 

X

 

 

 

Mampu mengelola waktu selama proses pembelajaran

 

 

 

X

 

 

 

 

Menutup pembelajaran ( doa dan salam)

 

 

 

 

X

 

Jumlah

 

 

 

3

17

 

 

Nilai :

Keterangan:

5 : Sangat Baik

4 : Baik

3 : Cukup

2 : Kurang

1 : Sangat Kurang

 

                                                                                    Pinggir,    Februari 2023

                                                                                    Supervisor

                                                                                   

 

 

 

                                                                                    ROSMAWATI GALINGGING, S.Si

                                                                                    NIP.19731228 200604 2 005

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembaran observasi Aktivitas Siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions)

 

Materi Pokok      :     Barisan dan deret aritmatika

Kelas / Semester  :     X.8  / Genap

 

Kegiatan

Hasil Pengamatan

1.      Siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar

Siswa antusias dalam menjawab pertanyaan guru

2.      Siswa mengetahui tujuan pembelajaran

Beberapa siswa menanyakan tujuan pembelajaran

3.      Siswa berkumpul ke dalam nama kelompok yang telah ditentukan 

Ada beberapa siswa minta kelompoknya diganti karena kelompoknya selalu sama dengan kelompok yang lalu

4.      Siswa menerima LKPD dari guru

Siswa menerima LKPD dan Sudah mengetahui kegunaannya

5.      Siswa mendiskusikan materi yang ada dalam LKPD

Siswa sudah mulai bekerjasama diskusi

6.      Siswa yang dipanggil kelompoknya mempresentasikan hasil diskusi

Siswa sudah berani mempresentasikan namun masih malu-malu

7.      Siswa menerima penghargaan dengan senang hati

Siswa senang sebab sudah sebagian besar kelompok mendapatkan penghargaan

8.      Siswa menanyakan materi pembelajaran yang belum dipahaminya

Sebagian siswa  sudah mau bertanya tentang materi yang belum dipahami

9.      Menyimpulkan pembelajaran bersama guru

Siswa sudah mulai tahu cara menyimpulkan pembelajaran

10.  Siswa mengerjakan soal evaluasi

Masih ada siswa yang berjalan-jalan untuk bertanya.

 

                                                                                    Pinggir,    Februari 2023

                                                                                    Supervisor

                                                                                   

 

 

 

                                                                                    ROSMAWATI GALINGGING, S.Si

                                                                                    NIP.19731228 200604 2 005

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesediaan Sebagai Penilai dalam Penyelenggaraan PTK

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :

Nama                           :           Rosmawati Galingging, S.Si  

NIP                             :           19731228 200604 2 005

Tempat Tugas             :           SMAN 1 Pinggir

Alamat Sekolah           :           Jl.Batin Tarak Muara Basung

Telepon / HP               :           081261405853

Menyatakan bersedia sebagai Penilai untuk membimbing dan membina mahasiswa PPG dalam pelaksanaan PTK sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas :

Nama                           :           Fatmadewi, S.Pd

NUPTK                       :           4242762665300023

Tempat Tugas             :           SMAN 1 Pinggir

Alamat Sekolah           :           Jl.Batin Tarak Muara Basung

Telepon/HP                 :           081371926733

Demikian agar surat pernyatan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

 

 

Mengetahui                                                                Pinggir,    Feberuari 2023

Kepala SMAN 1 Pinggir                                           Penilai

SUNDAKIR, SE                                                       ROSMAWATI GALINGGING, S.Si

NIP.197908282008011017                                        NIP. 19731228 200604 2 005

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MODUL AJAR

  1. INFORMASI UMUM
  2. Identitas Sekolah
    1. Nama penyusun : FATMADEWI, S.Pd.
    2. Institusi : SMAN I Pinggir
    3. Mata Pelajaran : Matematika
    4. Materi Pokok (Kata Kunci) : Barisan dan deret aritmatika
    5. Kelas/Fase : X / E
    6. Tahun Pelajaran : 2022 - 2023
    7. Alokasi waktu : 2 X 45 Menit
    8. Target Peserta Didik : Peserta Didik Reguler/Tipikal
  3. Kompetensi Awal

Peserta didik  menguasai kompetensi awal yaitu :

  • Pola bilangan
  • Sistem Persamaan Liniear

 

  1. Profil Pelajar Pancasila

Setelah pembelajaran ini diharapkan mereka dapat mengembngkan diri sesuai dengan profil pelajar pncasaila yaitu beriman kepada Tuhan YME,  bergotong royong, kreatif , bernalar kritis dan mandiri

 

  1. Sarana dan Prasarana

Sarana (alat/bahan)    : Laptop, LCD, Papan Tulis, Spidol

Prasarana                    : LKPD, PPT, Lembar Kuis

 

  1. Target Peserta Didik

Target peserta didik dalam pembelajaran  siswa reguler / tipikal

 

  1. Moda, model, dan pendekatan Pembelajaran:

Moda Pembelajaran                 : Pembelajaran tatap muka

Model pembelajaran                : STAD ( Student Teams Achievement Divisions)

 

  1. Kata Kunci             : Barisan dan deret aritmatika

 

 

 

2.        KOMPONEN INTI      

  1. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan diskusi dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model STAD ( Student Teams Achievement Divisions)  pada materi barisan dan deret aritmatika, peserta didik diharapkan dapat :

  1. Menjelaskan pengertian barisan aritmatika
  2. Menentukan barisan aritmatika
  3. Menjelaskan pengertian deret aritmatika
  4. Menentukan deret aritmatika
  5. Menyelesaikan masalah yang kontekstual mengenai deret aritmatika
    1. Pemahaman Bermakna

Laras dan teman-temannya akan melakukan studytour 20 minggu lagi. Setiap minggu mereka menabung di bendahara kelas mereka untuk perjalanan tersebut. Pada minggu pertama, Laras menabung Rp.150.000,00, minggu kedua Rp.200.000,00, minggu ketiga Rp.250.000,00 dan seterusnya. Pada

Pada minggu ke-14, berapa yang harus ditabungankan Laras?

 

  1. Pertanyaan Pemantik

Bagaiman cara menentukan nilai suku ke suatu barisan Aritmatika?

 

  1. Deskripsi Umum Kegiatan Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model STAD ( Student Teams Achievement Divisions)

 

  1. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

A.  PENDAHULUAN ( 15 menit)

1.      Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran agar tercipta suasana religius

2.      Mengecek kehadiran siswa

3.      Guru memberikan gambaran tentang pentingnya mempelajari barisan dan deret aritmatika dan memberikan gambaran tentang aplikasi barisan dan deret aritmatika dalam kehidupan sehari - hari

4.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu menjelaskan definisi barisan dan deret aritmatika dan menentukan penyelesaian barisan dan deret aritmatika

5.      Guru menginformasikan model pembelajaran dan langkahnya yang akan dilaksanakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Division  ( STAD )

 

KEGIATAN INTI ( 60 menit )

1.        Peserta didik diberikan stimulus berupa materi oleh guru mengenai barisan dan deret aritmatika dalam kehidupan sehari - hari

2.        Guru menggali pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik tentang materi barisan dan deret aritmatika

3.        Bersama peserta didik membuat kesimpulan tentang bentuk umum barisan dan deret aritmatika

4.        Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan tiap kelompok teridiri dari 5 orang

5.        Guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok

6.        Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh dari pekerjaannya

7.        Salah satu kelompok diskusi diminta untuk mempresentasikan bahan ajar hasil diskusi ke depan kelas

8.        Setelah selesai membahas bahan ajar, guru membagi LKPD kepada setiap kelompok dan setiap anggota kel;ompok yang tahu diminta menjelaskan pada anggota lain sampai semua anggota kelompok itu mengerti

9.        Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusinya ke depan, kelompok lain menanggapi

10.    Guru memberikan tes individu yang harus dikerjakan oleh masing-masing peserta didik mengenai ,materi yang telah dipelajari

11.    Guru membuat skor perkembangan tiap peserta didik yang akan disumbangkan untuk skor kelompok

12.    Guru memberikan penghargaan kelompok

PENUTUP ( 15 menit )

1.    Peserta didik dengan bimbingan guru membuat rangkuman materi yang dipelajari secara bersama-sama

2.    Peserta didik dan guru melaksanakan refleksi

3.    Guru memberikan tugas PR beberapa soal mengenai barisan dan deret aritmatika

4.    Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dirumah

5.     

       

 

 

  1. ASESMEN
  2. Teknik Penilaian
  • Tes
  1. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
  • Tes Tertulis

Uraian/esai/ Objektif

  • Tes Lisan
  1. Penilaian Kompetensi Keterampilan
  • Proyek, pengamatan, wawancara
  • Mempelajari buku teks dan sumber lain tentang materi pokok
  • Menyimak tayangan/demo tentang materi pokok
  • Menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan pengamatan dan eksplorasi
  • Portofolio / unjuk kerja
  • Laporan tertulis individu/ kelompok
  • Nontes

Penilaian Sikap

Observasi/ pengamatan / jurnal

  1. Instrumen Penilaian
    1. Pertemuan Pertama (Terlampir)
  2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
  3. Remedial
  4. Remedial dapat diberikan kepada siswa yang belum mencapai KKM maupun kepada siswa yang sudah melampaui KKM. Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
  5. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
  6. Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali, dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali
  7. Guru memberi semangat kepada siswa yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
  8. Guru akan memberikan tugas bagi siswa yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal)
  9. Pengayaan
  10. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan siswa mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada siswa yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
  11. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan siswa
  12. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas

 

 

 

 

 

Mengetahui,                                                                            Muara Basung,    Februari  2023

Kepala SMAN I PINGGIR                                                    Guru Mata Pelajaran

 

                                                                                           

 

SUNDAKIR,SE                                                                    FATMADEWI, S.Pd

NIP.19790828 200801 1 017                                                 NUPTK.4242762665300023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

  1. BAHAN AJAR

 

 

 

 

 

 

 

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

 

 

 

 

 

  1. Pengertian Barisan

            Barisan bilangan adalah susunan bilangan yang diurutkan menurut aturan tertentu. Bentuk umum barisan bilangan a1, a2, a3,…..an

            Setiap unsur pada barisan bilangan disebut suku. Suku ke - n dari suatu barisan ditulis dengan simbol Un ( n merupakan bilangan asli ). Untuk suku pertama dinyatakan dengan simbol a atau U1

            Berdasarkan banyaknya suku, barisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

  • Barisan berhingga, jika banyaknya suku-suku tertentu jumlahnya
  • Barisan tak berhingga, jika banyaknya suku tak berhingga jumlahnya
  1. Barisan aritmatika

            Barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan dimana setiap dua suku berurutan memiliki selisih yang tetap yang disebut beda ( b ). Secara umum jika suku ke - n suatu barisan aritmatika adalah Un, maka berlaku :

            b = Un - Un-1

            Jika suku pertama dari barisan aritmatika ( U1 ) dinotasikan dengan a dan beda dinotasikan dengan b, maka suku - suku pada barisan aritmatika tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

            U1 = a

            U2 = a + b

            U3 = a + 2b

            U4 = a + 3b

            .……….

            Un = a + ( n - 1 ) b , merupakan rumus suku ke - n barisan aritmatika

            Keterangan : Un = Suku ke - n, a = suku pertama, b = beda

  1. Deret Aritmatika

            Deret aritmatika adalah suatu deret yang diperoleh dengan cara menjumlahkan suku - suku dari barisan aritmatika. Jika a + ( a + b ) + ( a + 2b ) +……….( a + ( n - 1 ) b ). Merupakan deret aritmatika baku. Jumlah n suku deret aritmatika dinoatsiukan dengan Sn, sehingga :

            Sn = a + ( a + b ) + ( a + 2b ) +…..+ ( a + ( n - 1 ) b

            Rumus jumlah suku ke - n pada deret aritmatika dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

            Sn =    + ( 2a + ( n - 1 ) b )

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  1. PENILAIAN
  1. Sikap
    • Sikap Spiritual

Nama Satuan pendidikan     : SMAN 1 Pinggir

Tahun pelajaran                    : 2022-2023

Kelas/Semester                     : X. 8 / Genap

Mata Pelajaran                      :Matematika  

 

NO

WAKTU

NAMA

KEJADIAN/

PERILAKU

BUTIR SIKAP

POS/

NEG

TINDAK LANJUT

1

2/2/2021

Jonuin Sormin

Saat kegiatan berdoa, tidak melaksanakan dengan baik

Religius

-

Diberikan pembinaan dan peringatan agar ketika kegiatan berdoa dilakukan dengan hikmat.

 

2

16/2/2021

Nur Cahyati

Menolong teman tanpa diminta

Religius

+

Diberikan Apresiasi / Reword beserta pujian.

KET :         setiap peserta didik melakukan 1 kegiatan positif maka nilainya = + 1

                   setiap peserta didik melakukan 1 kegiatan negatif maka nilainya = -1

nilai standar yang diperoleh jika peserta didik hadir tanpa ada kegiatan yang menonjol ( neg/pos) = 80

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Sikap Sosial

OBSERVASI TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB, PERCAYA DIRI DAN KERJA SAMA

NO

Nama

Skor Kriteria/Aspek

Total Skor

Tanggung jawab

Percaya diri

Kerja sama

1

ABIDIN AZHAR

3

2

3

88

2

ADETIA

3

2

2

88

3

AfriliaWulandari

3

2

3

88

4

AgusLiyani

3

2

2

78

5

ANGGI KIFTA

3

3

3

100

6

AnnisaCahyaniPutri

3

3

3

100

7

ArisWibowo

3

2

2

78

8

CINTIA PUJA ALSABANI

3

2

3

88

9

IlhamSitorus

3

3

3

100

10

INDAH FITRIANI

3

2

2

78

11

INTAN SOFFY

3

3

3

100

12

IRMA RAMADANI

3

2

3

88

13

Jonuin Sormin

3

2

2

78

14

JenitaLumbantoruan

3

3

3

100

15

LAMTIUR SIMAMORA

3

2

3

88

16

LisdaYanti

3

3

2

88

17

LUSIANA BR PARDEDE

3

3

3

100

19

M. HadziqRambe

3

3

2

88

20

Mayang Sari

3

3

3

100

21

Nur Cahyati

3

2

2

78

22

PIPI RAHMAH WATI

3

3

3

100

23

RIKI PRAYUDA

3

2

3

88

24

RiniHandayani

3

2

3

88

25

RUSMAIDA BR. GULTOM

3

2

3

88

NILAI RATA-RATA KELAS

86,32

NILAI TERENDAH

78

NILAI TERTINGGI

100

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

RUBRIK PENILAIAN SIKAP DALAM KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

NO

ASPEK YANG DINILAI

RUBRIK

NILAI

1

TANGGUNG JAWAB

Dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu serta tugas telah selesai dikerjakan

3

Tidak dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu namun tugas telah selesai dikerjakan

2

Tidak dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu dan  tugas tidak selesai dikerjakan

1

2

PERCAYA DIRI

Aktif dalam kegiatan tanya jawab, dapat mengemukakan pendapat

3

Tidak terlalu aktif dalam kegiatan tanya jawab, ikut mengemukakan pendapat

2

Tidak aktif dalam kegiatan tanya jawab, tidak ikut mengemukakan pendapat

1

3

KERJA SAMA

Bekerjasama dengan baik dan menghargai pendapat teman

3

Bekerjasama dengan baik dan kurang menghargai pendapat teman

2

Tidak bekerjasama dengan baik dan tidak menghargai pendapat teman

1

 

 

Instrumen Penilaian Hail

  1. Diketahui barisan bilangan - 7, - 11, - 15, - 19, ….Rumus suku ke - n barisan itu adalah…
  2. - 6 - n2                                    - 7 - 3 ( n - 1 )
  3. - 1 - 3 ( n + 1 )                        7 - 4 ( n - 1 )
  4. 1 - 4 ( n + 1 )
  5. Suku kesepuluh dan ketiga suatu barisan aritmatika berturut - turut adalah 2 dan 23. Suku keenam barisan tersebut adalah…
  6. 11                                             44
  7. 14   129
  8. 23
  9. Diketahui deret 3 + 5 + 7 + 9 ……Jumlah 5 suku pertama adalah…
  10. 24                                             40
  11. 25   48
  12. 35
  13. Suku ke - 2 dari deret aritmatika adalah 11. Jumlah suku ke - 3 dan suku ke  - 4 adalah 31. Jumlah 10 suku pertama deret tersebut adalah…
  14. 175                                         230
  15. 190   245
  16. 215
  17. Seorang petani mencatat hasil panennya selama 11 hari. Jika hasil panennya hari pertama 15 kg dan mengalami kenaikan tetap sebesar 2 kg setiap hari, maka jumlah hasil panen yang dicatat adalah…
  18. 200 kg                                      523 kg
  19. 235 kg                                      425 kg
  20. 275 kg

 

 

  1. PENGETAHUAN
    1. Bentuk Pilihan ganda
  • Kisi-kisi soal

Topik               : barisan dan deret aritmatika

 

Tabel 1. Kisi-kisi soal

CP

TP

Indikator soal

Teknik Penilaian

Bentuk Instrumen

Nomor Soal

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

 

Barisan dan deret aritmatika

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Diberikan soal bilangan, peserta didik dapat menentukan rumus suku ke - n

 

Diberikan soal barisan, peserta didik dapat menentukan suku ke n

 

Diberikan deret , peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertamanya

 

 

Diberikan suku-suku, peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertamanya

 

 

Diberikan soal cerita , peserta didik dapat menentukan suku ke - n

Tes tulis

Objektif

1

 

 

 

 

 

2

 

 

 

3

 

 

 

 

4

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Kartu soal

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN ( UH )

Tahun Pelajaran 2022-2023

                                                          

Mata Pelajaran            :  MATEMATIKA                                                           Nama Penulis Soal : Fatmadewi, S.Pd                                            ……………………………..

Kelas/Semester            :  X.8 /  ( Genap )                                                                                                                                            ……………………………..

Kurikulum                     :  Merdeka

Bentuk soal                  :  Pilihan Ganda

  CP

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

 

Buku Acuan / Referensi:

Kemendikbud, Tiga Serangkai,Global dan Platinum

 

 

 

 

 

 

 

 

                                         

Pengetahuan/ Aplikasi                 Penalaran

Pemahaman

 

 

 

 

Deskripsi Soal :

 

1.        Diketahui barisan bilangan - 7, - 11, - 15, - 19, ….Rumus suku ke - n barisan itu adalah…

D.    - 6 - n2                                  D.  - 7 - 3 ( n - 1 )

E.   - 1 - 3 ( n + 1 )                        E. 7 - 4 ( n - 1 )

F.    1 - 4 ( n + 1 )

 

 

No. Soal

 

     1

 

 

 

Kunci Jawaban

 

A

Konten/Materi

Barisan dan deret aritmatika

 

 

Indikator Soal

Diberikan soal bilangan, peserta didik dapat menentukan rumus suku ke - n

 

 

 

         

 

 

 

 

 

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN ( UH )

Tahun Pelajaran 2022-2023

                                                          

Mata Pelajaran            :  Matematika                                                           Nama Penulis Soal : Fatmadewi, S.Pd                                            ……………………………..

Kelas/Semester            :  X.8 /  ( Genap )                                                                                                                                            ……………………………..

Kurikulum                     :  Merdeka

Bentuk soal                  :  Pilihan Ganda

  CP

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

 

Buku Acuan / Referensi:

Kemendikbud, Tiga Serangkai,Global dan Platinum

 

 

 

 

 

 

 

 

                                         

Pengetahuan/ Aplikasi                 Penalaran

Pemahaman

 

 

 

 

Deskripsi Soal :

 

2.        Suku kesepuluh dan ketiga suatu barisan aritmatika berturut - turut adalah 2 dan 23. Suku keenam barisan tersebut adalah…

D.   11                                           D.  44

E.  14                                            E.  129

F.    23

 

 

No. Soal

 

     2

 

 

 

Kunci Jawaban

 

A

Konten/Materi

Barisan dan deret aritmatika

 

 

Indikator Soal

Diberikan soal barisan, peserta didik dapat menentukan suku ke n

 

 

         

 

 

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN ( UH )

Tahun Pelajaran 2021-2022

                                                          

Mata Pelajaran            :  Matematika                                                           Nama Penulis Soal : Fatmadewi, S.Pd                                            ……………………………..

Kelas/Semester            :  X.8 /  ( Genap )                                                                                                                                            ……………………………..

Kurikulum                     :  Merdeka

Bentuk soal                  :  Pilihan Ganda

  CP

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

 

Buku Acuan / Referensi:

Kemendikbud, Tiga Serangkai,Global dan Platinum

 

 

 

 

 

 

 

 

                                         

Pengetahuan/ Aplikasi                 Penalaran

Pemahaman

 

 

 

 

Deskripsi Soal :

3.        Diketahui deret 3 + 5 + 7 + 9 ……Jumlah 5 suku pertama adalah…

D.   24                                           D.  40

E.   25                                            E.  48

F.   35

 

 

 

No. Soal

 

     3

 

 

 

Kunci Jawaban

 

A

Konten/Materi

Barisan dan deret aritmatika

 

 

Indikator Soal

Diberikan deret , peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertamanya

 

 

 

         

 

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN ( UH )

Tahun Pelajaran 2022-2023

                                                          

Mata Pelajaran            :  Matematika                                                            Nama Penulis Soal : Fatmadewi, S.Pd                                            ……………………………..

Kelas/Semester            :  X.8 /  ( Genap )                                                                                                                                            ……………………………..

Kurikulum                     :  Merdeka

Bentuk soal                  :  Pilihan Ganda

  CP

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

 

Buku Acuan / Referensi:

Kemendikbud, Tiga Serangkai,Global dan Platinum

 

 

 

 

 

 

 

 

                                         

Pengetahuan/ Aplikasi                 Penalaran

Pemahaman

 

 

 

 

Deskripsi Soal :

4.        Suku ke - 2 dari deret aritmatika adalah 11. Jumlah suku ke -  3 dan suku ke  - 4 adalah 31. Jumlah 10 suku pertama deret tersebut adalah…

D.   175                                         D. 230

E.   190                                          E.  245

F.   215

 

 

No. Soal

 

     4

 

 

 

Kunci Jawaban

 

B

Konten/Materi

Barisan dan deret aritmatika

 

 

Indikator Soal

Diberikan suku-suku, peserta didik dapat menentukan jumlah n suku pertamanya

 

 

 

         

 

KARTU SOAL ULANGAN HARIAN ( UH )

Tahun Pelajaran 2022-2023

                                                          

Mata Pelajaran            :  Matematika                                                           Nama Penulis Soal : Fatmadewi, S.Pd                                            ……………………………..

Kelas/Semester            :  X.8 /  ( Genap )                                                                                                                                            ……………………………..

Kurikulum                     :  Merdeka

Bentuk soal                  :  Pilihan Ganda

  CP

Peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret (aritmetika dan geometri).

 

Buku Acuan / Referensi:

Kemendikbud, Tiga Serangkai,Global dan Platinum

 

 

 

 

 

 

 

 

                                         

Pengetahuan/ Aplikasi                 Penalaran

Pemahaman

 

 

 

 

Deskripsi Soal :

5.        Seorang petani mencatat hasil panennya selama 11 hari. Jika hasil panennya hari pertama 15 kg dan mengalami kenaikan tetap sebesar 2 kg setiap hari, maka jumlah hasil panen yang dicatat adalah…

D.   200 kg                                    D.  523 kg

E.    235 kg                                    E.  425 kg

F.    275 kg

 

 

No. Soal

 

     5

 

 

 

Kunci Jawaban

 

B

Konten/Materi

Barisan dan deret aritmatika

 

 

Indikator Soal

Diberikan soal cerita , peserta didik dapat menentukan suku ke - n

 

 

         

 

 

 

 

 

 

 

  1. LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

OBSERVASI TERHADAP DISKUSI, TANYA JAWAB DAN PERCAKAPAN

 

NO

Nama

Skor Kriteria/Aspek

Total Skor

Keaktifan

Ketepatan Penggunaan kalimat

Laporan kelompok

1

ABIDIN AZHAR

3

2

2

78

2

ADETIA

3

2

2

88

4

AfriliaWulandari

3

2

2

88

5

AgusLiyani

3

2

2

78

6

ANGGI KIFTA

3

3

3

100

7

AnnisaCahyaniPutri

3

3

3

100

8

ArisWibowo

3

2

2

78

9

CINTIA PUJA ALSABANI

2

2

3

78

10

IlhamSitorus

3

3

3

100

11

INDAH FITRIANI

3

2

2

78

12

INTAN SOFFY

3

3

2

88

13

IRMA RAMADANI

3

3

3

100

14

Jonuin Sormin

3

2

2

78

15

JenitaLumbantoruan

3

3

2

88

16

LAMTIUR SIMAMORA

3

3

3

100

17

LisdaYanti

2

3

2

78

18

LUSIANA BR PARDEDE

3

3

3

100

19

M. HadziqRambe

3

3

2

88

20

Mayang Sari

3

3

3

100

21

Nur Cahyati

3

2

2

78

22

PIPI RAHMAH WATI

3

2

3

88

23

RIKI PRAYUDA

3

2

2

78

24

RiniHandayani

3

3

2

88

25

RUSMAIDA BR. GULTOM

3

2

2

78

NILAI RATA-RATA KELAS

83,84

NILAI TERENDAH

78

NILAI TERTINGGI

100

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rubrik Penilaian Keterampilan

No

Aspek yang dinilai

Rubrik

1

Keaktifan

1: tidak menunjukkan keaktifan selama pengerjaan tugas berlangsung

 2: sedikit menunjukkan keaktifan selama pengerjaan tugas berlangsung

 3: menunjukkan keaktifan selama pengerjaan tugas berlangsung

2

Penggunaan kalimat

1: tidak tepat dalam penggunaan kalimat

2: kurang tepat dalam penggunaan kalimat

3: tepat dalam penggunaan kalimat

3

Laporan kelompok

1: tidak bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan dan tidak berupaya tepat waktu.

2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya

3: sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan berupaya selesai tepat waktu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                    KESIMPULAN

                                   

                                    Suku pertama barisan tersebut adalah….

                                   

                                    Beda barisan tersebut adalah….

 

                                   

                                   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                        

 

                                                                                                                                                             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DOKUMENTASI PBM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
UPACARA BENDERA RUTIN SENIN, 02 SEPTEMBER 2024 HADIR BHABINKAMTIBMAS SEBAGAI PEMBINA UPACARA

Upacara bendera merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh siswa-siswi di sekolah, pada umumnya dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah dan Guru. Namun untuk kegiatan Upacara hari Senin

02/09/2024 16:10 - Oleh Administrator - Dilihat 28 kali
RAIH PIALA UMUM | Gugus Depan SMAN 1 Pinggir Mengikuti Lomba HUT Pramuka ke-63

SMAN 1 Pinggir – Peserta didik SMAN 1 Pinggir yang tergabung dalam ekstrakurikuler pramuka Gugus Depan 05.003 – 05.004 SMAN 1 Pinggir. Anggota ambalan terdiri dari kelas X,

14/08/2024 12:57 - Oleh Administrator - Dilihat 113 kali
Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) SMAN 1 PINGGIR

Hallo sahabat SMANSA.!!!Pada hari Senin - Selasa tanggal 05-06 Agustus 2024, siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 1 Pinggir telah melaksanakan simulasi ANBK selama dua hari. Pada hari pertam

06/08/2024 10:47 - Oleh Administrator - Dilihat 21 kali
Siswa SMA Negeri 1 Pinggir Sabet 4 Gelar Juara Popda Tingkat Provinsi Riau Tahun 2024

Selamat dan sukses kepada : Bunga Azzahra, siswi SMA Negeri 1 Pinggir  berhasil rebut Medali Perak untuk Cabor Silat pada laga POPDA Provinsi Riau 2024. Ajeng Dwi Pratiwi, s

15/07/2024 12:24 - Oleh Administrator - Dilihat 28 kali
Rapat Komite Sebagai Wadah Silaturahmi Bersama Orang Tua Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2024-2025 di SMAN 1 Pinggir

Dalam upaya peningkatan pelayanan pendidikan, pihak sekolah SMAN 1 Pinggir dan pengurus komite sekolah mengundang orang tua dan wali murid peserta didik baru tahun pelajaran 2024-2025 u

10/07/2024 10:23 - Oleh Admin - IBNU SINA, S.Kom - Dilihat 25 kali